Indonesia dipercaya memegang posisi keketuaan (presidensi) KTT G-20 tahun 2022, yang rencananya akan digelar di Bali. Alasan Bali dipilih sebagai lokasi KTT G-20 tepatnya sebagai destinasi penyelenggaraan pertemuan puncak Konferensi tingkat Kepala Negara karena telah memenuhi standar MICE. Hal ini dikatakan oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani. Selain itu, alasan Bali juga dipilih untuk beberapa jenis dan tingkat meeting lainnya dalam gelaran G20 karena telah memenuhi Standar Layanan Acara dari Panitia Nasional G20 serta memenuhi hampir semua kriteria dan indikator sebagai destinasi penyelenggaraan kegiatan MICE sesuai Permenpar Nomor 5 Tahun 2017.
“Permenpar tersebut mencakup aksesibilitas, fasilitas pertemuan, fasilitas pameran, fasilitas akomodasi, tempat-tempat menarik, keadaan lingkungan, citra destinasi, profesionalitas SDM,dan dukungan stakeholders. Permenpar tersebut dapat digunakan untuk tools self-assesment bagi semua stakeholder daerah yang ingin mengembangkan menjadi destinasi MICE berdaya saing global,” jelas dia kepada Tirto, Kamis (11/11/2021). Rizki menjelaskan, profil para delegasi G20 adalah wisawatan mancanegara dan wisatawan domestik dengan tujuan utamanya untuk melaksanakan meeting dalam rangka mendukung dan mencapai tujuan organisasi. “Profil delegasi mulai dari presiden, menteri, duta besar dan konsulat, pimpinan organisasi terkait, deputi dari berbagai negara, dimana memiliki karakter khusus dalam pengelolaannya atau tata cara dan tata laksana. Jadi waktu para delegasi untuk menjadi wisatawan leisure sangat terbatas di destinasi. Namun, wisman MICE ini berpotensi besar akan menjadi wisatawan leisure untuk kunjungan berikutnya ke Indonesia yang sangat luas untuk dieksplore,” beber dia. Bali hanya menjadi tempat untuk acara puncak KTT G20. Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 akan dihadiri oleh sekitar 287 perwakilan negara asing & organisasi internasional tersebut sebenarnya akan diselenggarakan di 17 kota di Indonesia. Dari acara tersebut akan ada 5.282 pejabat dan anggota keluarga delegasi, serta acara berlangsung selama 11 bulan mulai Desember 2021 sampai dengan Oktober 2022. “Berbagai jenis pertemuan-pertemuan utama yang akan digelar mulai dari KTT, Pertemuan Tingkat Menteri, Sherpa Meeting, Working Groups, Engagement Groups New Initiative atau diperkirakan akan ada 25 virtual meetings, 122 hybrid meetings, 77 physical meetings. Tidak hanya itu, side events dalam menyemarakkan G20 juga akan di gelar di beberapa destinasi yang tersebar di seluruh Indonesia,” jelas dia. Beberapa lokasi yang nantinya akan ikut dalam rangkaian G20 diantaranya adalah Bali, DKI Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Kupang, Lombok NTB, Pontianak, Batam, Bintan, Medan, Manado, dan Makassar.