Belum lengkap ke Singapura tanpa mengunjungi Merlion Park yang terletak di tepian sungai Singapore. Di taman Merlion dapat dijumpai ikon Singapura berupa patung Merlion yang berdiri gagah dengan tinggi kira-kira sembilan meter. Bentuk patung Merlion merupakan perpaduan dari separuh badan Ikan dan berkepala Singa. Separuh badan ikan pada patung ini, melambangkan awal mula Singapura yang berbentuk desa nelayan dan dulu disebut Temasek (kota laut dalam bahasa Jawa kuno).
Kemudian kepala singa pada patung ini melambangkan Singapura yang berarti ‘kota singa’ dalam bahasa Melayu. Di taman ini juga dijumpai patung Merlion berukuran kecil dengan tinggi sekitar dua meter. Menurut sejarah Singapura seperti dikutip dari berbagai sumber bahwa letak patung Merlion yang sekarang merupakan hasil relokasi di tahun 2002, setelah selesai dibangunnya Esplanade Bridge (tahun 1997). Lokasi patung ini dipindah sekitar 120 meter dari lokasinya semula.
Seperti landmark negara lain di dunia, maka tempat ini rasanya wajib masuk dalam catatan destinasi wisata Anda di Singapura. Untuk menuju ke taman Merlion ini cukup mudah. Wisatawan dapat menggunakan MRT dan turun di stasiun Raflles dan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri tepian sungai Singapore sekitar 500 meter menuju Hotel Renotel.
Merlion Park terletak tepat di seberang hotel Renotel. Dari taman ini pandangan mata kita akan tertuju ke bangunan kapal yang berada di atap gedung bernama Marina Bay Sands yang merupakan pusat hiburan terpadu di Singapura dan menghadap ke Teluk Marina. Menurut berbagai sumber tentang sejarah Singapura, Marina Bay terletak di atas tanah hasil reklamasi yang mulai dikerjakan sejak tahun 1970-an.
Menurut panduan perjalanan wisata Singapura yang tersedia gratis di berbagai pusat perbelanjaan modern di negara kota itu, dalam komplek hiburan terpadu Marina Bay dapat dijumpai area seluas 101 hektar yang disebut Gardens by the Bay. Pemandangan spektakular dapat dinikmati dari kebun raya yang berisi Supertree Grove berupa pepohonan rimbun.
Keterbatasan lahan di Singapura tidak membatasi mereka dalam berinovasi sehingga dapat menciptakan suatu area yang penuh pepohonan ini. Selain itu, di Marina Bay, wisatawan dapat mengajak anak-anak mereka, rehat sejenak dari hawa panas ke konservatorium berpendingin dengan menikmati Children’s Garden.
Yang patut diacungi jempol dari keberadaan taman Merlion ini adalah tentang kebersihannya. Selain itu ketertiban dan kedisiplinan warga negara kota ini dapat dilihat dari saat menyebrang jalan. Dari Hotel Fullerton menuju Taman Merlion melewati jalan raya utama Singapore yang mengenal sistem ERP (Electronic Road Pricing) atau jalan berbayar.
Tidak nampak satu pun polisi jalan raya seperti umumnya dijumpai di setiap perempatan ramai di Jakarta. Meskipun tidak ada polisi tetapi CCTv bertebaran di setiap sudut jalan raya. Jadi meski tidak ada aparat yang bertugas di lapangan, namun pemantauan secara elektronik sebagai gantinya sehingga tidak heran negara kota ini begitu tertib dan teratur. Andai Jakarta seperti ini, tentu alangkah indahnya! Yakinlah kita pun mampu merubahnya. Dan perubahan itu dimulai dari diri kita sendiri.